Pada awal 20-an, banyak sutradara
independent yang pindah ke Hollywood dan hal ini membawa perkembangan yang
cukup luar biasa di dunia perfilman Hollywood. Beberapa genre dan bintang pun
mulai bermunculan terutama untuk genre Western dan komedi, seperti Charlie
Chaplin dan Buster Keaton.
Berikut adalah daftar film yang
masuk dalam daftar 10 Film Box Office tahun 1920-an:
![]() |
(Sumber: Bergan, Ronald. (2011). The Film Book: A Complete Guide to the World of Film. New York. DK Publishing.) |
1.
The
Big Parade (King Vidor, US, 1925)
Film ini merupakan film bisu
bertemakan peperangan yang ditulis oleh mantan prajurit di perang dunia ke-2,
Laurence Stalling. Sedangkan versi suaranya diproduksi pada tahun 1930. Namun,
versi suara tersebut tetap tidak memiliki dialog, hanya ditambah dengan musik
pengiring dan sound effect. Sayangnya kemudian, versi film bisu tersebut
menghilang setelah versi suaranya rilis.
Film ini menceritakan tentang Jim
Apperson yang merupakan anak muda kaya yang ikut serta menjadi prajurit dalam
Perang Dunia kedua. Saat dirinya sedang bertugas di Prancis, Jim jatuh cinta
dengan seorang wanita lokal bernama, Melisande. Namun, kedamaian tidak bertahan
lama.
Perang semakin memanas dan membuat
Jim harus berperang di garda depan. Kedua temannya tewas sedangkan Jim harus
kembali pulang dengan luka dan trauma yang tertinggal pada dirinya. Jim harus
kembali ke US tetapi pengalamannya mengubah segalanya.
Jim tidak dapat lagi kembali ke
kehidupannya sebelum berperang dan hubungannya dengan tunangannya tidak sama
lagi. Jim tidak dapat melupakan Melisande dan akhirnya memutuskan untuk kembali
ke Prancis. Pertemuan mereka pun kembali terjadi dan memberikan harapan baru
pada hidup mereka.
2.
The
Four Horsemen of the Apocalypse (Rex Ingram, US, 1921)
Film ini berceritakan mengenai
keluarga Madariaga yang ada di Argentina dimana keluarga tersebut memiliki
menantu dari keluarga Jerman dan Prancis. Pada Perang Dunia pertama, Julio yang
tadinya hidup dengan bebas di Prancis, mengambil keputusan untuk berperang
melawan Jerman dan membela Prancis. Hal ini membuat keluarga tersebut
kehilangan kedua belah pihak. Pengorbanan Julio di medan pertempuran, membawa
duka sekaligus kebangkitan spiritual yang dilambangkan oleh Empat Penunggang
Kuda—yang mewakili perang, penaklukan, kelaparan, dan kematian—yang menunggang
kuda melintasi dunia yang hancur sebagai peringatan terhadap kehancuran
manusia.
3.
Ben-Hur
(Fred Niblo, US, 1925)
Film ini merupakan film bisu dengan
genre Epic Adventure drama. Diadaptasi dari Novel tahun 1880 dengan judul
Ben-Hur: A Tale of the Christ karya General Lew Wallace. Sebelumnya cerita ini
juga telah diadaptasi menjadi short film pada tahun 1907.
Film ini bercerita tentang Judah
Ben-hur, seorang Jews yang kaya raya di Jerusallem. Namun, teman masa kecilnya,
Messala mengkhianatinya. Hal itu membuat dirinya harus menjadi budak dan ibu
serta adiknya dipenjara. Namun, Judah berjanji untuk bertahan dan kembali.
Judah yang berhasil bertahan dalam
kekerasan hidup yang dialaminya, diadopsi oleh seorang Roman Commander. Hal ini
karena Judah yang berhasil menyelamatkan Commander tersebut dalam perang di
laut. Dirinya yang telah berlatih akhirnya dapat membalaskan dendamnya kepada
Messala.
Judah mengetahui bahwa ibu dan
adiknya masih hidup, tetapi menderita penyakit kusta. Menyaksikan penyaliban
Yesus, ia mengalami kebangkitan rohani. Keluarganya disembuhkan, dan Judah
menemukan kedamaian melalui pengampunan.
4.
The
Ten Commandements (Cecil B. DeMille, US, 1923)
Film ini merupakan film bisu dengan
genre agama. Film ini dibagi menjadi dua bagian: prolog yang menggambarkan
kembali kisah Alkitab tentang Keluaran dan kisah modern tentang dua bersaudara
dan pandangan mereka masing-masing tentang Sepuluh Perintah Allah. Film ini
masuk dalam Biblical Trilogi yang dilanjutkan dengan The King of Kings (1927)
dan The Sign of the Cross (1932).
Adegan dibuka dengan kisah Keluaran
dalam Alkitab. Kisah tersebut adalah saat Musa memimpin bangsa Israel untuk
keluar dari Mesir dan menerima Sepuluh Perintah Allah di Gunung Sinai. Dalam
perintah tersebut menekankan hukum ilahi sebagai landasan bagi kehidupan
bermoral.
Selanjutnya dalam kisah modern,
terdapat dua bersaudara yaitu John dan Dan McTavish yang menjalani hidup yang
berlawanan. John taan dengan perintah Allah, sedangkan Dan melakukan
sebaliknya. Dan sibuk dengan mencari kekayaan dan kesenangan dengan cara yang
tidak jujur, termasuk mencuri dari ibu mereka serta berzina.
Cara Dan menjalani hidupnya
membawanya dalam kehancuran, termasuk
kejahatan, kematian, dan tragedi pribadi. Sebaliknya, iman dan integritas moral
John membuahkan kehidupan yang lebih baik. Film ini menjadi peringatan moral
dan menunjukkan konsekuensi dari pelanggaran hukum Allah dan kuasa penebusan
dari menjalaninya.
5.
What
Price Glory (Raoul Walsh, US, 1926)
Dengan latar belakang cerita pada
Perang Dunia I. Perwira Marinir AS, Kapten Flagg dan Sersan Quirt ditempatkan
di sebuah desa di Prancis. Keduanya tidak memiliki hubungan yang baik dan hal
itu membuat mereka terus bertengkar, sebagian besar dikarenakan masalah
perempuan. Namun mereka tetap berusaha untuk menjaga ketertiban di antara
pasukan mereka.
Kedua pria tersebut jatuh cinta pada
wanita yang sama, Charmaine, putri pemilik penginapan. Ketegangan diantara
mereka selaras dengan keadaan perang yang terus memanas. Hal itu membuat
kekompakan unit dan persahabatan mereka menjadi dalam bahaya.
Pertempuran membuat Flagg dan Quirt
harus terpaksa mengesampingkan masalah pribadi mereka. Perlahan hubungan
keduanya menjadi lebih baik dengan pengorbanan yang mereka lakukan bersama.
Meski masalah cinta belum terselesaikan.
6.
The
Covered Wagon (James Cruze, US, 1923)
Film ini merupakan film bisu dengan
genre Western. Diadaptasi dari Novel tahun 1922 dengan judul yang sama karya
Emerson Hough. Film ini membutuhkan banyak pemain dan juga extras, serta
pengambilan gambar dilakukan dibeberapa tempat berbeda. Selain itu juga harus
mengorbankan 7 bison yang dibunuh selama pengambilan gambar.
Pada tahun 1848, dua kereta kuda
besar berangkat dari Missouri ke Oregon. Salah satunya adalah Will Banion,
mantan prajurit misterius yang pemberani yang menjadi bagian dalam kawanan yang
dipimpin oleh Sam Woodhull. Kemampuan Will dalam memimpin membuat orang-orang
kagum padanya, termasuk dengan Molly Wingate. Namun, hal ini membuat Woodhull
menjadi cemburu.
Dalam perjalanan yang makin
berbahaya, Will mendapatkan tuduhan palsu dari Woodhull yang membuat
kepercayaan orang - orang goyah. Molly dihadapkan pada konflik internal antara
perasaannya kepada Will atau kesetiaan pada keluarganya. Sedangkan kondisi semakin
memburuk.
Will membuktikan dirinya dengan
membantu menyelamatkan rombongan dari serangan. Masa lalunya pun terungkap dan
membuat namanya kembali bersih. Molly pun akhirnya memilih perasaannya terhadap
Will. Mereka pun sampai dengan selamat di Oregon.
7.
Way
Down East (D. W. Griffith, US, 1920)
Film ini merupakan film bisu dengan
genre melodrama. Merupakan salah satu dari film adaptasi yang dibuat
berdasarkan pertunjukan dengan judul yang sama karya Lottie Blair Parker.
Sebelumnya ada dua film bisu yang telah diadaptasi dari pertunjukan tersebut
dan juga versi suara tahun 1935. Film ini mendapatkan banyak sensor dari
lembaga sensor Amerika yang membuat ceritanya mungkin menjadi sedikit tidak
mengalir.
Anna Moore, gadis desa yang pergi
mengunjungi kerabatnya yang kaya raya di kota atas suruhan Ibunya. Mereka
berharap hal itu dapat membantu keuangannya.
Namun, Anna malah masuk dalam tipu daya playboy kaya bernama Lennox
Sanderson yang menjebaknya dalam pernikahan palsu. Anna tidak mengetahui hal
tersebut dan akhirnya mengandung yang berujung pada kepergian Sanderson. Anna
yang kehilangan bayinya akhirnya meninggalkan kota dan mencoba untuk memulai
hidup baru.
Anna kemudian bekerja di pertanian
Bartlett di pedesaan pinggiran Inggris dengan menyembunyikan masa lalunya.
Keluarga Bartlett menerimanya dengan baik dan Anna pun jatuh cinta dengan anak
laki - laki mereka, David. Namun, Sanderson tiba-tiba muncul dan mengancam
untuk membongkar masa lalu Anna. Hal itu membuat keluarga Barlett akhirnya
mengusir Anna di tengah badai salju.
Anna pun tidak sadarkan diri dan
terhanyut di sungai hingga hampir menuju ke air terjun sebelum akhirnya
diselamatkan oleh David. Menyadari penderitaan yang dialami oleh Anna, keluarga
Barlett akhirnya menerima kembali Anna dalam keluarga mereka. Anna dan David
pun akhirnya bersatu.
8.
The
Singing Fool (Lloyd Bacon, US, 1928)
Film ini merupakan salah satu film
yang menggunakan fungsi suara di dalamnya. Al Jolson menjadi pemeran di dalam
film ini setelah film suara lainnya yaitu The Jazz Singer (1927). Film ini
mengombinasikan antara dialog, musik, dan nyanyian dan membuatnya menjadi
tonggak sejarah film suara di dunia perfilman.
Al Stone, seorang singer-songwriter
yang bekerja di klub malam memiliki impian besar untuk menjadi penyanyi yang
sukses. Dirinya jatuh cinta dan menikah dengan seorang penari, Grace dan
berbagi impiannya. Sedikit demi sedikit jalan kesuksesan tersebut terbuka saat
dirinya bisa tampil di panggung, kebahagiaan bertambah saat dirinya memiliki
seorang putra, Sonny Boy.
Ternyata kebahagiaan itu tidak
bertahan lama. Meski ketenaran Al yang terus meningkat, Grace memilih untuk
meninggalkannya dan membawa putra mereka. Al tetap berusaha untuk membangun
mimpinya meski kerinduannya pada anaknya terus menghantui. Al akhirnya berhasil
menemui Sonny, tetapi tidak lama Sonny jatuh sakit yang parah dan meninggal.
Kematian Sonny membuat Al begitu
terpukul dan memilih untuk mencurahkan isi hatinya pada lagu dengan judul Sonny
Boy. Lagu tersebut menjadi hit dan juga
penyembuh baginya. Melalui musik, Al mengubah
kesedihan pribadi menjadi kemenangan artistik.
9.
Wings
(William A. Wellman, US, 1927)
Wings merupakan film suara tanpa
dialog pertama yang memenangkan penghargaan Film Terbaik pada Academy Award
(Oscar pertama tahun 1929). Film ini juga menggunakan sinematografi udara yang
inovatif dengan menggunakan pesawat sungguhan yang sedang terbang. Bahkan aktor
mereka, termasuk Charles "Buddy" Rogers dan Richard Arlen harus
menerbangkan pesawat sungguhan, berakting, dan sambil mengambil gambar jarak
dekat sendiri yang pastinya sangat berbahaya.
Pada Perang Dunia I, Jack dan David
yang berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda, sama - sama memiliki
impian untuk menjadi pilot pesawat tempur. Mereka juga jatuh cinta pada wanita
yang sama, Sylvia Lewis yang ternyata jatuh cinta dengan David. Sedangkan Jack
tidak tahu, wanita yang dianggapnya sebagai teman, Mary, diam - diam
menyukainya.
Pengalamannya selama pelatihan dan
berperang membuat Jack dan David menjadi teman dekat. Mary pun ikut dalam
perang tersebut sebagai pengemudi ambulan dan tidak sengaja bertemu dengan
Jack. Mary mencoba menyatakan perasaannya, tetapi Jack terlalu mabuk untuk bisa
menyadarinya. Mary pun dipulangkan setelah kedapatan berada di dalam kamar
Jack. Jack dan David masih berperang sebagai pilot pesawat tempur yang
disegani.
Di tengah pertempuran sengit di
udara, Jack tidak sengaja menembak jatuh pesawat yang dikemudikan David. David
saat itu sedang membawa pesawat curian milik musuh dan Jack tidak mengetahui
hal tersebut. Jack pun membawa mayat David pulang dan menceritakan semuanya
kepada keluarga David. Jack pun menyadari perasaan Mary dan mereka pun menoba
untuk memulai hidup baru.
10.
The
Gold Rush (Charlie Chaplin, US, 1925)
Film ini merupakan film bisu dengan
ntertitel dan musik latar langsung atau rekaman. Film ini dirilis kembali pada
tahun 1942 dengan tambahan musik latar dan narasi rekaman baru yang dinyanyikan
oleh Chaplin sendiri. Salah satu adegan paling terkenal dalam The Gold Rush
adalah "dance of the rolls", di mana Chaplin menampilkan balet unik
menggunakan dua roti gulung makan malam di atas garpu. Hal yang menarik dimana
Chaplin harus melakukan lebih dari 60 kali pengambilan gambar untuk mendapatkan
"roll dance" yang tepat.
Little Tramp pergi ke padang gurun
beku Alaska untuk mencari peruntungan, tetapi malah terjebak dalam badai salju.
Dirinya pun menemukan perlindungan dalam sebuah kabin kecil bersama dengan dua
orang lainnya yaitu Big Jim, yang telah menemukan emas, dan Black Larsen, sang
buronan berbahaya. Untuk menahan laparnya Little Tramp merebus dan memakan
sepatunya.
Tramp pun pergi ke kota pertambangan
dan jatuh cinta dengan gadis penari, Georgia. Namun, kesalahpahaman terjadi
diantara mereka yang membuat Tramp kecewa dan patah hati. Tramp bertemu dengan
Big Jim yang kehilangan ingatannya setelah dirampok oleh Larsen. Dengan ingatan
seadanya tentang tempat tambang emas berada, Tramp pun membantu Big Jim untuk
menemukan kembali lokasi tersebut.
Mereka pun kembali ke gunung, dan
menemukan kabin yang hilang, dan menjadi kaya raya. Tramp kini berada di sebuah
kapal mewah. Namun, untuk kebutuhan wawancara, Tramp harus menggunakan
pakaiannya yang lama. Di momen terakhir yang mengharukan, Georgia yang tadinya
masih menganggap Tramp miskin, mengetahui kebenarannya—dan mereka berpelukan,
akhirnya bersatu dalam cinta dan kesuksesan.
Yup. Itu dia sepuluh film yang masuk
dalam daftar box office pada tahun 1920-an. Meski sebagian besar merupakan film
bisu, tetapi cerita yang disajikan cukup menarik dengan tema yang beragam. Jadi
tertarik untuk menonton kan?
(Aluna)
0 Komentar