Review Film The Rope Curse 2 (2020)

 

Review Film The Rope Curse 2 (2020)

The Rope Curse 2 | 2020 | 1h 44m
Genre : Horror | Negara: Taiwan
Director: Shih-Han Liao | Writers: Tzu-Ming Ma
Pemeran: Kang-sheng Lee, Wilson Hsu, Vera Chen
IMDB: 4.8
My Rate : 7/10

Kegagalan Huo ge untuk melakukan ritual atas kematian yang disebabkan oleh Iblis Thailand, membuat kutukan tersebut berpindah dan membahayakan Jia Min dan bibinya. Mereka pun berusaha untuk mencari solusi untuk menghancurkan Iblis tersebut meski ketidaktahuan masyarakat membuat kutukan tersebut makin parah.

Peringatan:

Terdapat adegan kekerasan, bunuh diri, melukai diri sendiri, alkohol, dan kata kasar

 

Sinopsis :

Huo Ge tidak sengaja membunuh gurunya saat melakukan ritual yang berhubungan dengan Iblis Thailand. Hal itu membuat dirinya menjadi terpukul dan memilih berhenti sebagai Tao Master. Kemunculannya kembali saat harus menolong Jia Min dari serangan Chair Maiden.

Iblis Thailand kembali memakan korban dengan menggantung seorang kurir obat di sebuah pohon. Ritual pembersihan tali pun harus dilakukan. Meski awalnya Huo Ge menolak, akhirnya Huo Ge bersedia untuk menggantikan rekannya untuk melakukan ritual tersebut.

Kurir yang tewas ternyata merupakan paman dari Jia Min. Lelaki itu sering kali memukuli bibi dan dirinya, serta membuat bibinya menjadi mengalami gangguan mental. Jia Min mengetahui kematian pamannya karena melihat arwah pamannya di rumah tempat tinggal mereka.

Bibinya menemukan benda yang disembunyikan oleh pamannya dan berlari untuk memberikannya kepada Huo Ge yang sedang melakukan ritual pembersihan. Namun, ritual tersebut dikacaukan dan dihentikan oleh polisi yang menganggap tali tersebut sebagai barang bukti. Akhirnya kutukan tersebut tidak terhapuskan malah berpindah ke dalam diri bibi Jia Min.

Akankah mereka berhasil menyelamatkan bibi JiaMin dan mengalahkan sang iblis?

 

Ulasan :

The Rope Curse 2 merupakan film serial kedua atas The Rope Curse (2018). Ide cerita masih berkaitan dengan ritual pembersihan tali yang juga diangkat di film pertama. Pada film pertama roh jahat yang harus ditangani adalah roh yang melakukan bunuh diri tersebut dan keinginannya untuk membalas dendam. Sedangkan di sekuel kedua ini roh jahat yang harus ditangani adalah iblis yang berasal dari Thailand yang ingin bisa terlahir dalam wujud manusia.

Awalnya saya berpikir, bahwa penonton tidak harus menonton film pertama terlebih dahulu karena perbedaan cerita yang signifikan. Namun, rasanya akan lebih baik jika menonton sekuel pertama terlebih dahulu. Dari sekuel pertama penonton dapat mengetahui mengenai ritual tersebut, sebab di film kedua tidak terlalu dijelaskan dan langsung dieksekusi. Selain itu, pemain di film pertama juga kembali muncul di adegan menjelang akhir dan menjadi penting karena menjadi bagian dari akhir cerita. Sehingga agar penonton tidak bingung dengan kehadiran mereka, disarankan menonton film pertama terlebih dahulu.

Mari kita bahas terlebih dahulu dari penyajian cerita. Dimulai dengan pembangunan pondasi cerita. Pembangunan pondasi cerita bisa dibilang tidak terlalu buruk. Kita diperkenalkan dengan tokoh utama yang akan menjadi peran penting di dalam cerita, seperti Iblis Thai, Chair Maiden, Huo Ge, dan Jia Min. Serta pemeran penting lainnya dengan cara yang sistematis dan mudah dipahami.

Namun, saat menonton film ini ada sedikit kebingungan dimana Iblis tersebut dikatakan merupakan Iblis yang disembah oleh para drug dealer. Mengapa iblis tersebut malah membunuh para drug dealer? Asal usul dari patung iblis tersebut juga tidak dijelaskan dengan detail. Adegan langsung masuk dimana terjadi gantung diri masal dan memperlihatkan 'kekuatan' dari iblis tersebut. Harusnya ini dapat dibuat lebih jelas untuk membangun cerita.

Berbeda dengan sekuel pertama dimana para korbannya jelas memiliki keterhubungan dengan roh jahat tersebut. Di film ini tidak terlalu jelas, alasan orang - orang tersebut melakukan gantung diri atau dipilih untuk melakukan gantung diri. Sebab diakhir cerita, tiba - tiba rekan youtuber yang tidak ada sangkut pautnya juga terkena dampaknya hanya karena mengambil barang - barang milik rekannya yang mati.

Konflik selanjutnya di mulai saat penemuan mayat seorang kurir obat yang tergantung di pohon. Ternyata kurir tersebut memiliki keterkaitan dengan Jia Min dan juga Iblis Thai. Prosesi yang gagal karena dikacaukan oleh polisi membuat kutukan akhirnya pindah ke bibi Jia Min.

Ketegangan demi ketegangan bermunculan. Adegan - adegan yang mengesankan dapat kita lihat dengan amat baik. Berbeda dengan film pertama yang tidak terlalu terasa horornya, film kedua ini menampilkan lebih banyak adegan menegangkan yang berkaitan interaksi dengan sosok jahat tersebut secara langsung dan adegan kerasukan yang memukau.

Penyelesaian cerita cukup baik meski dirasa kurang memuaskan. Terutama pertarungan dengan iblis yang terlihat terlalu mudah untuk dikalahkan, padahal citra yang dibangun seakan iblis tersebut amat kuat. Ditambah dengan visualisasi yang muncul di akhir atas sosok iblis tersebut, yang sebenarnya juga tidak terlalu seram, tetapi terlihat menjanjikan. Sayangnya langsung kalah begitu saja dengan sekali tebasan, meski diakhir memperlihatkan bahwa iblis tersebut tidak benar - benar mati.

Akting dari para pemain bisa dikatakan cukup baik. Akting yang paling mempesona malah terlihat dari akting yang diperlihatkan oleh Vera Chen yang berperan sebagai bibi Jia Min. Banyak adegan yang membutuhkan dirinya melakukan hal - hal ekstrem dan memberikan ekspresi yang memukau.

Nilai yang diberikan oleh para pengulas di IMDB memang tidak terlalu baik, tetapi sebenarnya film ini tidak seburuk itu. Benang merah cerita masih terlihat dengan jelas dan ada pesan - pesan baik yang bisa kita peroleh dari menontonnya. Hanya saja, memang masih banyak aspek yang bisa dioptimalkan kembali dari narasi cerita, karakter tokoh, dan representasi ke layar.

Masih mengulangi kesalahan yang hampir serupa dengan film pertama, yaitu karakter tokoh yang terlalu 'bodoh'. Di film pertama kita bisa melihat karakter pacar Shu Yi yang kurang responsif, di film ini kita menemukan lebih banyak lagi. Di mulai dengan Youtuber yang seakan tidak memiliki sopan santun padahal sebagai Youtuber spesialis mistis harusnya mengetahui bahwa hal mistis bukan hal main - main dan dapat membahayakan dirinya.

Selanjutnya, Jia Min sebagai tokoh utama juga terlihat bodoh, terutama saat adegan dimana dirinya masuk ke dunia goib untuk menolong bibinya. Dirinya tidak fokus untuk mencari bibinya tapi malah terabaikan dengan kehadiran roh orang tuanya. Mungkin penulis ingin memperlihatkan sedikit drama disini, tetapi entah mengapa terasa mengganggu. Bahkan dirinya membalikkan kepala meski sudah dilarang sebelumnya.

Karakter A-Gwai juga lebih menyebalkan dari film pertama. Kita akan mendengar dirinya terus mengeluh dari awal film hingga akhir. Terutama saat Huo Ge mencari keberadaan Jia Min. Rasanya ingin berkata 'bisa diam gak sih?" haha.

Mengesampingkan itu semuan, film ini masih cukup menarik untuk ditonton.

 

Adegan yang mengesankan:  

Jia Min menyetujui ritual yang disarankan Huo Ge untuk menyembuhkan bibinya. Meski ritual tersebut akan membuat dirinya tidak bisa lepas lagi dari kemampuan yang amat dibencinya. Jia Min akan terus berurusan dengan arwah dan roh jahat.

Adegan ini memperlihatkan seseorang yang rela berkorban apapun termasuk membahayakan dirinya sendiri, demi bisa menyelamatkan orang yang amat berharga dalam hidupnya. Itulah yang memang seharusnya dilakukan kepada orang yang benar - benar kita sayangi. Kita mungkin tidak akan berpikir dua kali untuk menolongnya.

 

Dialog mengesankan:

"May you not go to the heavens not to the earth"

 

Ending:

Cliffhanger

 
Rekomendasi:

Worth to Watch

 

(Aluna)

 


Posting Komentar

0 Komentar