Review Film The Occupant (2020) - Dari Kehilangan ke Kegilaan

Review Film The Occupant (2020)

 

The Occupant (Original title: Hogar) | 2020 | 1h 43m
Genre : Drama/Thriller | Negara: Spain
Director: David Pastor, Àlex Pastor | Writers: Àlex Pastor, David Pastor
Pemeran: Javier Gutiérrez, Mario Casas, Bruna Cusí
IMDB: 6.4
My Rate : 7/10

Javier Muñoz, pindah dari apartemen mewahnya karena masalah ekonomi -  terobsesi dengan penghuni baru apartemen tersebut hingga melakukan segala upaya untuk mendapatkan kembali 'haknya' dan mengabaikan yang dimilikinya.

Peringatan:

Adegan kekerasan, kata kasar, alkohol, obat - obatan

 

Sinopsis The Occupant (2020) :

Javier dan keluarganya harus pindah dari apartemen mewah milik mereka karena masalah ekonomi. Javier yang tadinya memiliki jabatan yang tinggi harus memulai lagi semuanya dari awal setelah dirinya kehilangan pekerjaannya. Pencarian pekerjaan baru pun tidak berjalan dengan mulus. Hingga mereka harus terpaksa pindah ke apartemen yang lebih murah.

Javier masih belum bisa menerima segala kesialan yang terjadi dalam hidupnya. Javier tidak sengaja menemukan kunci cadangan apartemennya saat sedang memeriksa mobil. Hal ini membuat Javier berniat untuk mendatangi apartemen lamanya.

Thomas dan keluarganya merupakan penghuni baru di apartemen tersebut. Javier merasa iri dengan kebahagiaan yang terpancar dari photo keluarga mereka, serta capaian - capaian Monica, anak Thomas. Obsesi aneh pun timbul dalam dirinya. Javier mulai mendekati Thomas dan menggunakan kelemahan Thomas untuk memanipulasi hidupnya. Javier mencoba untuk mengambil apa yang dirasa 'haknya' dengan segala cara.

Apa yang akan dilakukan Javier selanjutnya?

 

Ulasan The Occupant (2020):

The Occupant merupakan film Thriller dengan ide cerita yang menarik. Secara garis besar, dimana tokoh utama Javier merasa belum rela melepas apa yang dimilikinya selama ini. Segala kekayaan dan kebahagiaan yang telah susah payah dibangunnya. Hal ini yang mendasari segala hal yang terjadi dalam film ini, yaitu denial dan iri.

Meski hal ini mungkin tidak masuk akal, tetapi ini bisa saja terjadi. Beberapa kasus yang mungkin pernah terjadi dimana seseorang rela membunuh untuk mengambil identitas dari korbannya dan hidup dengan identitas tersebut. Bisa jadi ini juga terjadi di sekitar kita tanpa kita ketahui. Rasa iri merupakan hal yang amat berbahaya di dunia ini.

Cerita dibuka dengan amat baik, dengan perkenalan Javier sebagai tokoh utama. Kondisi dimana dirinya kesulitan mencari pekerjaan dan masalah dengan ekonominya disajikan dengan jelas. Meski tidak cukup dijelaskan alasan dirinya tidak bekerja -- dipecat atau berhenti. Terdapat dialog yang mungkin sedikit menjadi petunjuk saat Javier mengatakan bahwa dia menjadi tidak terlalu produktif dan dianggap sudah tua. Namun, tidak dapat dipastikan apakah hal tersebut benar atau hanya karangan cerita manipulasinya.

Tokoh lainnya yang penting yaitu penyewa apartemen setelah Javier, yaitu Thomas dan Lara. Penonton juga diberikan kejelasan mengenai latar belakang mereka dan masalah yang mereka hadapi. Hal ini menjadi pondasi yang cukup kuat untuk masuk ke dalam konflik.

Permasalahan muncul lebih banyak dari sisi eksternal yang juga pastinya akan mempengaruhi internal dari para tokohnya. Hal yang paling cukup terlihat adalah kemampuan manipulasi yang dilakukan oleh Javier. Hal itu memicu berbagai konflik hingga puncaknya yang cukup menarik.

Penyelesaian mungkin sedikit kurang memuaskan. Sebenarnya ini juga dipengaruhi dengan keseluruhan logika cerita dan penokohan. Banyak hal yang dirasa kurang masuk logika meski tokoh Javier sendiri memiliki karakter yang cukup kuat dan menonjol.

Beberapa hal yang mungkin membuat cerita menjadi kurang masuk akal dimana tokoh Thomas dan Lara yang mudah sekali di manipulasi. Padahal karakter Javier sendiri jelas - jelas terlihat mencurigakan, dari cara dia bersikap dan berbicara. Bahkan manipulasi yang dilakukan juga kurang halus dan benar - benar terlihat.

Thomas terlalu cepat percaya dengan orang lain dan overshared. Tokoh Lara juga yang seakan mudah menerima kebaikan Javier dan percaya dengan Javier - orang yang baru ditemuinya - daripada memilih percaya dengan suaminya sendiri. Hal ini yang membuat akhir cerita sedikit kurang memuaskan. #spoiler. Lara dengan mudahnya move on dan menerima Javier di dalam hidupnya tanpa melakukan pengecekan atas asal usul Javier.

Hal yang kurang masuk akal lainnya adalah dimana perangkat komputer yang berada di dalam apartemen sangat mudah diakses tanpa adanya pengamanan lock. Padahal mengunci perangkat itu adalah hal paling mendasar untuk menjaga keamanan. Alasan anjing tetangganya selalu menggonggong setiap Javier datang, padahal harusnya Javier memiliki bau yang familiar dan tidak menimbulkan kecurigaan. Mengingat Javier adalah penghuni sebelumnya.

Akting Javier Gutierrez cukup baik dalam memberikan kesan yang misterius terutama dengan permainan ekspresinya. Namun, untuk Mario Casas sebagai Thomas masih bisa dioptimalkan lagi. Terutama dengan ekspresinya saat marah yang terkesan kurang terlihat kemarahan tersebut di wajahnya.

Secara keseluruhan, film ini masih layak untuk ditonton dan menarik.

 

Adegan yang mengesankan:  

Setelah membawa Lara dan Monica bertemu dengan atlet gymnastic. Javier mengirimkan foto kebersamaan mereka ke Thomas. Thomas yang pergi meninggalkan Lara dan Monica karena pertengkaran mereka, menjadi marah dengan hal tersebut karena dirinya merasa terhianati.

Dalam adegan ini, kita dapat melihat tatapan dan rencana manipulasi yang cukup jelas dari Javier. Terbukti dengan emosi Thomas yang tersulut karenanya. Dalam kehidupan nyata, mungkin saja kejadian seperti ini sering kali terjadi, manipulasi - manipulasi yang kadang kita sendiri tidak menyadari telah terjebak di dalamnya.

 

Dialog mengesankan:

"I'm going to grab life, my life, by the horns without asking for permission or apologizing"

 

Ending:

Happy Ending for the main character

 

Rekomendasi:

Worth to Watch

 

(Aluna)

Posting Komentar

0 Komentar