Review Film The Falls (2021): Menemukan Cahaya di Balik Dinding Biru

 

The Falls (Original title: Pu bu) | 2021 | 2h 9m
Genre : Drama | Negara: China
Director: Mong-Hong Chung | Writers: Yao-Sheng Chang, Mong-Hong Chung
Pemeran: Alyssa Chia, Gingle Wang, Chen Yiwen
IMDB: 7.0
My Rate : 8/10

Xiao Jing harus melakukan isolasi mandiri saat temannya menderita Covid 19, tetapi rahasia demi rahasia yang mengejutkan malah muncul ke permukaan seperti kondisi ibunya, keluarganya, serta Xiao Jing yang harus berjuang menghadapi semuanya. 

Peringatan:

Adegan kekerasan, kata - kata kasar

 

Sinopsis :

Xiao Jing harus menjalani karantina mandiri setelah salah satu rekan di sekolahnya didiagnosa menderita Covid-19. Pin Wen, ibunya pun mengambil cuti untuk dapat menemani Xiao Jing di rumah. Covid-19 juga berdampak pada pekerjaan Pin Wen dimana gaji para pekerja termasuk Pinwen, harus dipotong karenanya.

Hubungan Pin Wen dan Xiao Jing sejak awal sudah tidak baik - baik saja. Karantina membuat hubungan tersebut semakin memburuk. Pin Wen merasa Xiao Jing bersikap kasar padanya, hingga menuliskan kata kasar di piring makannya yang amat melukainya. Hingga puncaknya, Pin Wen harus dibawa ke rumah sakit setelah ditemukan berkeliaran sendirian di jalan.

Xiao Jing merasa kebingungan dengan keadaan ibunya. Baru menyadari beban berat yang ditanggung ibunya sendiri selama ini. Terlebih setelah mengetahui bahwa sang ayah yang baru beberapa tahun berpisah dari ibunya, telah memiliki anak yang cukup besar dengan keluarganya yang baru.  Sebuah rahasia yang disembunyikan selama ini, bahkan Ibunya pun tidak mengetahui hal tersebut.

Pin Wen pun kembali bekerja dan Xiao Jing pun kembali ke sekolahnya. Namun, kecurigaan muncul di pikiran Xiao Jing setelah melihat gerak - gerik ibunya. Hingga Xiao Jing memutuskan untuk mengikuti Pin Wen ke tempat kerjanya.

Akankah kehidupan mereka akan kembali baik - baik saja?

 

Ulasan :

Covid-19 adalah masa di mana dunia seolah berhenti bernafas. Melalui The Falls, penonton diajak melihat sisi lain dari masa itu — bukan dari rumah sakit atau jalanan kosong, melainkan dari ruang sunyi di dalam rumah, di mana sepasang ibu dan anak perlahan kehilangan arah. Film ini menggambarkan dengan jujur bagaimana isolasi bukan hanya memisahkan manusia dari dunia luar, tetapi juga membuat mereka berhadapan dengan diri sendiri.

Cerita dimulai dengan perkenalan yang mengindikasikan sedikit ketegangan. Pin Wen dan putrinya, Xiao Jing, yang sejak awal tidak memiliki hubungan baik harus berada di satu atap tetapi seperti dua dunia yang berbeda. Keheningan dan jarak emosional memperburuk semuanya. Tekanan tersebut terus membuat Pin Wen dalam keadaan yang semakin buruk setelah masalah finansial yang juga harus dipikirkannya. Tidak ada seorangpun yang dapat dijadikannya sebagai tempat bersandar.

Seiring waktu, perubahan mulai terasa, rumah yang harusnya menjadi tempat perlindungan seakan berubah menjadi monster yang menelan ketenangan mereka. Perubahan psikologis Pin Wen makin menjadi, Xiao Jing yang awalnya tidak peduli akhirnya menyadari sisi rapuh ibunya. Konflik timbul bukan dengan teriakan atau pertengkaran, tapi dari kesunyian yang terasa makin berat. Setiap dialog, gerak, ekspresi, seolah menyajikan sesuatu yang tidak bisa diungkapkan.

Film ini ditutup dengan penerimaan yang perlahan dari masing - masing karakternya. Penggunaan simbol - simbol menarik yang memperdalam dan menjelaskan makna yang tersembunyi akhirnya dapat dipahami di akhir cerita. The Falls yang memiliki berbagai makna: keterpurukan, kebisingan dalam diri Pin Wen, dan air terjun yang menjadi tempat kecelakaan yang dialami Xiao Jing. Penutup biru yang digunakan untuk renovasi apartemen juga memberikan makna yang mendalam yaitu kesedihan, serta transisi emosional mereka. Saat penutup tersebut dilepas dan cahaya matahari mulai masuk, saat itu menjadi masa dimana masa depan cerah menanti mereka.

Aktor utamanya, Alyssa Chia dan Gingle Wang, tampil luar biasa dalam menghidupkan emosi tanpa perlu banyak kata. Tatapan, ekspresi kecil, dan jeda di antara kalimat terasa begitu nyata. Musik dan tata warna film juga mendukung suasana melankolis yang menenangkan — tidak berlebihan, tapi membekas.

The Falls bukan film yang menawarkan hiburan cepat. Ia seperti percakapan panjang tentang kesepian dan ketahanan batin. Tentang bagaimana kadang, satu-satunya cara untuk tetap berdiri adalah dengan mengizinkan diri kita jatuh terlebih dahulu.

“Mungkin pada akhirnya, setiap orang hanya butuh seseorang yang mau mendengarkan kejatuhannya tanpa menghakimi—karena dari sanalah keberanian untuk bangkit perlahan tumbuh.”

 

Adegan yang mengesankan:  

Pin Wen meminta kepada Xiao Jing untuk tidak lagi bertanya kepadanya apakah dia baik - baik saja. Sebab pastinya Pin Wen tidak pernah baik - baik saja. Namun, dirinya akan terus berusaha untuk kembali baik.

Seringkali dalam dunia nyata kita juga melakukan hal tersebut saat seorang yang kita kenal mengalami hal yang menyedihkan, kita akan bertanya "Kamu baik - baik saja sekarang?" sebagai bentuk kekhawatiran dan peduli kita. Namun, sebenarnya jika dilihat dari sudut pandang orang tersebut, pertanyaan yang didengar terus menerus itu malah membuat dirinya merasa sesak dan tertekan. Sebab mereka sedang berjuang untuk menjadi baik - baik saja. Hal yang dapat dilakukan cukup berada di sisi mereka tanpa bertanya.

 

Dialog mengesankan:

"Everyone has a painful past, the only difference is how much pain"

 

Ending:

Happy Ending

 

Rekomendasi:

Worth to Watch

 

(Aluna)

 


Posting Komentar

0 Komentar