Review Film Character (2021)

 

Character 2021

Character (Original title: Kyarakutâ) | 2021| 2h 5m

Genre : Crime, Drama, Mystery| Negara: Japan

Director: Akira Nagai | Writers: Takashi Nagasaki, Anna Kawahara, Akira Nagai

Pemeran: Masaki Suda, Satoshi Fukase, Mitsuki Takahata, Shun Oguri, dll

IMDB: 6.5/10

Tomatometer : -%

My Rate : 9/10

 

Keputusan Keigo Yamashiro menjadikan seorang pembunuh sadis dalam kasus pembunuhan yang disaksikannya sebagai karakter dalam komiknya membawa bahaya yang tidak terbayangkan olehnya.

 

Peringatan:

Terdapat kekerasan, pembunuhan, dan darah

 

Sinopsis:

Yamashiro (Masaki Suda), seorang asisten komikus, mencoba untuk menghasilkan karyanya sendiri dengan membuat sebuah komik dengan tema thriller. Namun, meskipun kemampuan menggambarnya cukup baik, komik buatannya tidak dengan mudah diterbitkan. Yamashiro dianggap tidak dapat memberikan karakter yang kuat terhadap tokoh jahat di dalam komiknya dan terkesan tidak nyata. Hal ini karena kepribadian Yamashiro yang baik, sehingga Yamashiro tidak bisa benar-benar menggambarkan kepribadian jahat dari tokohnya.

 

Yamashiro memutuskan untuk menyerah dan berhenti membuat komik. Di hari terakhir dirinya menjadi seorang asisten, Yamashiro membantu atasannya untuk mencari referensi rumah yang akan digunakan dalam komik atasannya. Yamashiro pun menemukan rumah besar yang sesuai dengan deskripsi sang atasan. Namun, kejadian tak terduga terjadi kepadanya. Yamashiro tidak sengaja menjadi saksi kasus pembunuhan sadis yang dilakukan Morozumi (Satoshi Fukase). Di tengah rasa terkejutnya, Yamashiro tidak sengaja bertatapan dengan Morozumi.

 

Kepolisian pun menyelidiki kasus pembunuhan sadis yang menimpa satu keluarga dengan empat anggota keluarga tersebut. Namun, Yamashiro merahasiakan pertemuannya dengan Morozumi dan mengatakan kepada polisi bahwa dirinya tidak melihat pelakunya. Hal ini dilakukan karena Yamashiro merasa kagum dan terinspirasi dengan Morozumi. Yamashiro ingin membuat karakter Morozumi hidup dalam komiknya.

 

Yamashiro membuat komik yang terinspirasi dari kasus dan pelaku pembunuhan tersebut dengan judul 34. Komiknya cukup terkenal dan telah diterbitkan dalam bentuk series. Namun, beberapa tahun kemudian, kasus pembunuhan lain muncul. Anehnya, kasus tersebut amat mirip dengan kisah pada komik kedua yang dibuat oleh Yamashiro. Seida (ShunOguri), polisi yang menangani kasus sebelumnya, mulai menaruh curiga padanya dan mencoba untuk menyelidiki kembali kasus tersebut.

 

Apakah yang sebenarnya terjadi?

 
Film ini mengingatkanmu pada:

Adegan saat agensi komik memberikan tanggapan komik yang disampaikan oleh Yamashiro dimana Yamashiro dikatakan berbakat dalam membuat komik. Namun, Yamashiro tidak dapat memberikan karakter penjahat yang sesuai dan bernyawa. Hanya karena Yamashiro merupakan orang yang baik dan belum pernah terlibat dalam kasus kejahatan apapun.

 

Adegan tersebut ini mengingatkan pada film 37 Seconds yang tokoh utamanya juga merupakan seorang komikus. Perbedaannya pada 37 Seconds, tokohnya membuat komik dewasa dan dianggap tidak nyata karena belum pernah mengalaminya. Selain itu juga mengingatkan pada film Killer Toon, dimana kasus pembunuhan yang terjadi sama dengan komik yang dibuat. Polisi menjadikan komik tersebut sebagai petunjuk.

 

Ulasan:

Ide cerita dan cara penyajian dari cerita film ini cukup baik. Cerita disajikan secara runtun dan sistematis yang memudahkan penonton mengikuti serta memahami jalan cerita. Pemilihan pemain juga cukup baik. Pemilihan musik dan pengambilan gambar juga mendukung suasana di tiap adegannya. Detail dari visualisasi juga dilakukan dengan amat baik, terutama tampilan saat di lokasi kasus terjadi. Semuanya terlihat cukup nyata.

 

Akting dari para pemain amat baik terutama Masaki Suda sebagai tokoh utama. Dalam film ini aura dari Masaki Suda sedikit berbeda dari film-film yang pernah dibintanginya meski ciri khasnya masih terlihat. Masaki Suda menunjukkan kemampuan akting yang luar biasa dengan memperlihatkan sisi yang berbeda tersebut. Dalam film ini dirinya terlihat lebih tenang, tetapi kekosongan dalam perasaan yang dialami karakternya tetap terasa. Aktingnya dalam film ini menjadi salah satu akting terfavorit bagi saya.

 

Selain itu, tokoh lainnya juga tidak kalah menarik. Satoshi Fukashe yang memerankan seorang psiko juga bisa dikatakan cukup berhasil merepresentasikan tokoh tersebut. Cara dirinya bersikap dan berbicara benar - benar mencerminkan tokoh yang dimainkannya. Akting yang ditunjukkan tidak dilakukan secara berlebihan dan disajikan dengan porsi yang pas.

 

Meski film ini menjadi salah satu film yang cukup menarik direkomendasikan untuk ditonton ulang. Namun, masih terdapat beberapa hal yang membuat film ini belum mendapatkan nilai sempurna. Kebanyakan dari penonton lainnya sedikit kecewa dengan akhir dari cerita tersebut. Selain itu, terdapat beberapa hal yang masih bisa dioptimalkan.

 

Terdapat beberapa adegan yang sedikit kurang memuaskan dan menimbulkan tanda tanya. Morozumi yang melakukan pembunuhan tersebut seorang diri, seakan sedikit mustahil untuk bisa membunuh 4 orang sekaligus tanpa ada perlawanan. Adegan eksekusi tersebut tidak ditunjukkan oleh sutradara yang akhirnya menimbulkan tanda tanya bagaimana Morozumi melakukannya. Selain itu, Morozumi menggunakan pakaian yang sama di setiap kasusnya. Namun, tidak ada yang curiga kepadanya seperti misalkan ada bercak darah, bau darah, dsb mengingat tempat kejadian yang cukup porak poranda akibat kasus tersebut.

 

Polisi digambarkan sebagai tokoh yang kurang kompeten dan tidak dengan benar-benar ingin memecahkan kasus tersebut. Mereka tidak melakukan penyelidikan dengan sungguh-sungguh kecuali Seida yang mencoba untuk melihat kasus dari berbagai sisi. Namun, hal ini mungkin saja terjadi di dunia nyata. Tekanan atasan untuk memecahkan sebuah kasus, membuat mereka secara terburu-buru menutup kasus tersebut dan mengesampingkan fakta atau kemungkinan yang terjadi. Film ini seakan ingin memperlihatkan sisi buruk yang sering atau bisa saja terjadi.

 

Sisi lain yang bisa dioptimalkan adalah latar belakang dari masing - masing tokohnya. Latar belakang ini penting agar penonton dapat memahami setiap karakter dari tokohnya. Hal ini yang harusnya bisa diperdalam kembali.

 

Untuk akhir cerita, sebenarnya cukup menarik dan sesuai dengan judul dari film tersebut yaitu Character. #spoiler. Di akhir cerita seakan diperlihatkan keraguan Yamashiro atas dirinya sendiri. Seakan dirinya ragu dan mempertanyakan apakah sebenarnya karakter psiko itu juga mengalir di dalam dirinya. Hal ini terlihat dari ekspresi yang ditunjukkannya. Tokoh Hyenmi yang belum tertangkap juga menjadi tanda tanya mengenai kisahnya. Ini yang membuat penonton menjadi penasaran dan penuh tanda tanya.

 

Adegan yang mengesankan:


Character 2021

Yamashiro saat itu sedikit terkejut saat polisi mendatanginya untuk menanyakan kasus yang baru terjadi dimana kasus tersebut amat mirip dengan komik yang dibuatnya. Yamashiro memutuskan untuk pergi menenangkan diri ke sebuah tempat minum di dekat rumahnya. Saat itu, Morozumi muncul di hadapan Yamashiro dan mengatakan bahwa dirinya telah mewujudkan ide Yamashiro di komiknya. Yamashiro mulai ketakutan, terlihat dari badannya yang gemetar, nafasnya yang sesak, dan tatapan matanya. Yamashiro menyadari bahwa dirinya telah masuk dalam sebuah bahaya yang dibuatnya sendiri.

 

Dialog mengesankan:

"Perbuatan seorang manusia pasti akan menyingkap kepribadiannya."

Setelah kasus pembunuhan baru terjadi, Seida memutuskan untuk melakukan penyelidikan ulang terhadap kasus yang terdahulu. Dirinya percaya bahwa mereka dapat mengetahui karakter dari pelaku dari tempat kejadian. Pelaku pastinya akan meninggalkan sebuah karakter tertentu di lokasi kejadian dan mereka dapat mengetahui motif dari pelaku tersebut.

 

Ending:

Cliffhanger Ending.

 
Rekomendasi:

Must Watch! Bagi sineas yang menyukai film thriller dengan penuh ketegangan, bisa menjadikan film ini sebagai salah satu pilihan untuk ditonton.

 

(Aluna)


Posting Komentar

0 Komentar